- Makna Gerakan Tari Sufi
Gerakan
tarian sufi cukup sederhana. Penari berputar melawan arah jarum jam. Kaki kiri
sebagai poros putaran dan kaki kanan yang melakukan putarannya. Sedangkan
gerakan tangan hanya mengarahkan telapak tangan kanan ke atas dan tangan kiri
menghadap ke bawah.
Pada
dasarnya, tarian sufi memiliki gerakan yang lebih sederhana dibandingkan dengan
gerakan tarian pada umumnya. Gerakan tarian sufi hanyalah gerakan memutar di
tempat ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Dalam berputar, penari
tidak memiliki patokan waktu tentang “berapa lama ia harus berputar” atau
“seberapa cepat putarannya”, tetapi penari dituntut terus berputar hingga ia
kehilangan emosi dan menyerahkan diri sepenuhnya pada yang maha kuasa.
Gerakan
berputar melawan arah jarum jam itu sendiri dalam tarian sufi memiliki arti
bahwa pada dasarnya segala hal berputar. Segala yang ada memiliki kondisi dasar
berputar, tidak ada beda atau satu makhluk pun yang tidak berputar. Keadaan
seperti itu terjadi karena electron, proton dan neutron yang merupakan inti
penyusun semua makhluk dan benda berputar. Semua putaran yang terjadi bergerak
melawan arah jarum jam.
Putaran
juga sama terjadi pada kehidupan manusia. Manusia berawal dari tidak ada,
kemudaian menjadi ada, dan pada akhirnya kembali tiada. Juga semua makhluk dan
benda yang ada mengalami perputaran kehidupan yang sama. Tetapi dari perputaran
tersebut tidak ada satu pun yang melenceng dari porosnya. Semua yang berputar
terus mengikuti aturan yang ada dan bergerak pada satu poros yang telah
diciptakan oleh Allah.
Gerakan
tangan pun memiliki makna yang sangat dalam.
Tangan kanan yang menghadap ke atas memiliki makna bahwa sang penari mendapatkan hidayah dari Allah, kemudian tangan kiri yang menghadap ke bawah memiliki makna menyebarkan hidayah yang telah diterima. Ini menyimbolkan adanya hubungan yang baik antara makhluk dengan Sang Khalik dan hubungan antara makhluk dengan makhluk lainnya.
Tangan kanan yang menghadap ke atas memiliki makna bahwa sang penari mendapatkan hidayah dari Allah, kemudian tangan kiri yang menghadap ke bawah memiliki makna menyebarkan hidayah yang telah diterima. Ini menyimbolkan adanya hubungan yang baik antara makhluk dengan Sang Khalik dan hubungan antara makhluk dengan makhluk lainnya.
Selain
itu, garakan kaki para penari sufi juga memiliki beberapa makna tentang
kehidupan. Kaki kanan yang digunakan untuk melakukan putaran memiliki makna
bahwa seseorang akan melangkah ke arah yang lebih baik. kaki kanan pun ketika
melakukan pergerakan menyimbolkan bahwa ia menginjak-injak segala sifat
keduniawian dan memilih untuk melangkah kea rah yang benar yaitu, seusuai
putaran yang sebenarnya. Kaki kiri sebagai tumpuan pun memiliki makna bahwa bagaimanapun
seseorang bergerak asalkan memiliki tumpuan yang elas maka orang tersebut tidak
akan terperosok ke dalam jurang kemaksiatan.
- Makna Busana (kostum) Tari Sufi
Tarian sufi punya ciri khas tersendiri dibanding jenis
tarian lain. Keunikan itu terdapat pada kostum yang dikenakan, juga gerakan
memutar ke arah kiri.
Tarian ini tak hanya mengandalkan kekuatan cinta pada Ilahi
saja melainkan makna filosofi kehidupan. Filosofi pertama terletak pada bagian
topi memanjang yang dikenal dengan sebutan sikke. Sikke melambangkan batu nisan
para wali dan sufi yang ada di dataran Timur Tengah. Selanjutnya, Jubah hitam melambangkan alam kubur yang ketika dilepaskan melambangkan kelahiran kembali menuju kebenaran. Sedangkan tennur putih melambangkan kain kafan yang membungkus ego.
Maknanya agar senantiasa manusia selalu mengingat kematian.
Selalu mengingat kematian merupakan salah satu cara paling
dahsyat untuk mengendalikan hawa nafsu dan ego duniawi. Seorang penari sufi
diartikan sama dengan berjuang melawan ego.
Warna kostum asli (penari sufi) hitam dan putih. Mengingat
mati sebelum mati. Ini berguna untuk mengendalikan ego. Islam itu indah
mengajarkan kelembutan. Jihad yang sebenarnya adalah melawan ego.
Di bagian kaki, penari sufi memakai alas khusus yang disebut
kuff. Penari sufi memakai kuff. Kuff adalah kulit yang dipergunakan Rasullulah pada musim dingin sebagai alas kaki. Digunakannya kuff untuk menghindari menjejak bumi karena energi bumi negatif, penuh keduniawian.
Yang istimewa, jika seseorang memakai kuff pada saat
berwudhu, maka tidak perlu dilepas seperti sendal atau sepatu biasa. Ada
alasannya. Apa itu? "Untuk menghindari menjejak bumi secara langsung
karena energi bumi cenderung negatif, penuh keduniawian. Rasul suka pakai kuff
saat musim dingin, lalu dilapisi lagi dengan sandal. Kuff sendiri terbuat dari
kulit."
Sementara, gerakan memutar ke arah kiri melambangkan putaran
alam semesta, putaran tawaf di Ka'bah, dan putaran surgawi Ilahiah.
Terakhir, kostum jubah berukuran besar mengikuti pakaian
yang dikenakan Rasulullah pada saat itu. Dengan kostum yang berukuran besar di
bagian bawah, tarian akan lebih indah dan menarik.
0 komentar:
Posting Komentar